Minggu, 27 Oktober 2013

Agama kelas X SMA

 Fungsi Dan Isi Kandungan Al-Qur'an


Pengertian Al-Qur’an
      Secara Bahasa (Etimologi) Merupakan mashdar (kata benda) dari kata kerja Qoro’a yang bermakna Ta’ala (keduanya berarti : membaca), atau bermakna jama’(mengumpulkan).
Secara Syari’at (Terminologi) Adalah Kalam Allah ta’ala yang diturunkan kepada Rasul dan penutup para Nabi-Nya, Muhammad shallallaahu ‘alaihi wasallam, diawali dengan surat al-Fatihah dan diakhiri dengan surat an-Naas.
Allah ta’ala berfirman, “Sesungguhnya Kami telah menurunkan al-Qur’an kepadamu (hai Muhammad) dengan berangsur-angsur.” (al-Insaan:23)
Dan firman-Nya, “Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa al-Qur’an dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya.” (Yusuf:2)
Allah ta’ala telah menjaga al-Qur’an yang agung ini dari upaya merubah, menambah, mengurangi atau pun menggantikannya. Dia ta’ala telah menjamin akan menjaganya sebagaimana dalam firman-Nya,
“Sesungguhnya Kami-lah yang menunkan al-Qur’an dan sesungguhnya Kami benr-benar memeliharanya.” (al-Hijr:9)
Al-Qur’an adalah wahyu Allah SWT yang merupakan mu’jizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai sumber hukum dan pedoman hidup bagi pemeluk Islam dan bernilai ibadat yang membacanya.
  1. Ruang Lingkupnya Al-Qur’an
Pokok-pokok isi Al-Qur’an ada 5:
1.      Tauhid, kepercayaan terhadap Allah, malaikat-malaikat Nya, Kitab-kitab Nya, Rosul-rosul Nya, Hari Akhir dan Qodho, Qadar yang baik dan buruk.
2.      Tuntutan ibadat sebagai perbuatan yang jiwa tauhid.
3.      Janji dan Ancaman
4.      Hidup yang dihajati pergaulan hidup bermasyarakat untuk kebahagiaan dunia dan akhirat.
5.      Inti sejarah orang-orang yang taat dan orang-orang yang dholim pada Allah SWT.
  1. Dasar-dasar Al-Qur’an Dalam Membuat Hukum
1.      Tidak memberatkan
“Allah tidak membenari seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.”
Misalnya:
a)      Boleh tidak berpuasa pada bulan Ramadhan.
b)      Boleh makan-makanan yang diharamkan jika dalam keadaan terpaksa/memaksa.
c)      Boleh bertayamum sebagai ganti wudhu’
2.      Menyedikitkan beban
Dari prinsip tidak memberatkan itu, maka terciptalah prinsip menyedikitkan beban agar menjadi tidak berat. Karena itulah lahir hukum-hukum yang sifatnya rukhsah. Seperti: mengqashar sholat.
3.      Berangsur-angsur dalam menetapkan hukum
Hal ini dapat diketahui, umpamanya; ketika mengharamkan khomr.
1)      Menginformasikan manfaat dan mahdhorotnya.
2)      Mengharamkan pada waktu terbatas, yaitu; sebelum sholat.
3)      Larangan secara tegas untuk selama-lamanya.


Fungsi dan Isi Kandungan Al-Qur’an
Fungsi Al-Qur’an
1.      Petunjuk bagi Manusia.
Allah swt menurunkan Al-Qur’ansebagai petujuk umar manusia,seperti yang dijelaskan dalam surat (Q.S AL-Baqarah 2:185 (QS AL-Baqarah 2:2) dan (Q.S AL-Fusilat 41:44)
2.      Sumber pokok ajaran islam.
Fungsi AL-Qur’an sebagai sumber ajaran islam sudah diyakini dan diakui kebenarannya oleh segenap hukum islam.Adapun ajarannya meliputi persoalan kemanusiaan secara umum seperti hukum,ibadah,ekonomi,politik,social,budaya,pendidikan,ilmu pengethuan dan seni.
3.       Peringatan dan pelajaran bagi manusia.
Dalam AL-Qur’an banyak diterangkan tentang kisah para nabi dan umat terdahulu,baik umat yang taat melaksanakan perintah Allah maupun yang mereka yang menentang dan mengingkari ajaran Nya.Bagi kita,umat uyang akan datang kemudian rentu harus pandai mengambil hikmah dan pelajaran dari kisah-kisah yang diterangkan dalam Al-Qur’an.
4.      Sebagai mukjizat Nabi Muhammad saw.
Turunnya Al-Qur’an merupakan salah satu mukjizat yang dimilki oleh nabi Muhammad saw.
Tujuan Pokok Al-Quran
1.      Petunjuk akidah dan kepercayaan yang harus dianut oleh manusia yang tersimpul dalam keimanan akan keesaan Tuhan dan kepercayaan akan kepastian adanya hari pembalasan.
2.      Petunjuk mengenai akhlak yang murni dengan jalan menerangkan norma-norma keagamaan dan susila yang harus diikuti oleh manusia dalam kehidupannya secara individual atau kolektif.
3.      Petunjuk mengenal syariat dan hukum dengan jalan menerangkan dasar-dasar hukum yang harus diikuti oleh manusia dalam hubungannya dengan Tuhan dan sesamanya. Atau dengan kata lain yang lebih singkat, “Al-Quran adalah petunjuk bagi selunih manusia ke jalan yang harus ditempuh demi kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.”
Pokok Ajaran Dalam Isi Kandungan AlQur’an
1.      Akidah
akidah adalah keyakinan atau kepercayaan.Akidah islam adalah keyakinan atau kepercayaan yang diyakini kebenarannya dengan sepenuh hati oleh setiap muslim.Dalam islam,akidah bukan hanya sebagai konsep dasar yang ideal untuk diyakini dalam hati seorang muslim.Akan tetapi,akidah tau kepercayaan yang diyakini dalam hati seorang muslim itu harus mewujudkan dalam amal perbuatan dan tingkah laku sebagai seorang yang beriman.
2.      Ibadah dan Muamalah. Kandungan penting dalam Al-Qur’an adalah ibadah dean muamallah.Menurut Al-ur’an tujuan diciptakannya jin dan manusia adalah agar mereka beribadah kepada Allah.Seperti yang dijelaskan dalam (Q.S Az,zariyat 51:56)
Manusia selain sebagai makhluk pribadi juga sebagai makhluk sosial.manusia memerlukan berbagai kegiatan dan hubungan alat komunikasi .Komonikasi dengan Allah atau hablum minallah ,seperti shalat,membayar zakat dan lainnya.Hubungan manusia dengan manusia atau hablum minanas ,seperti silahturahmi,jual beli,transaksi dagang, dan kegiatan kemasyarakatan. Kegiatan seperti itu disebut kegiatan Muamallah,tata cara bermuamallah di jelaskan dalam surat Al-Baqarah ayat 82.
3.      Hukum
Secara garis besar Al-Qur’an mengatur beberapa ketentuan tentang hukum seperti hukum perkawinan,hukum waris,hukum perjanjian,hukum pidana,hukum musyawarah,hukum perang,hukum antar bangsa.
4.      Akhlak
Dalam bahasa Indonesia akhlak dikenal dengan istilah moral .Akhlak,di samping memiliki kedudukan penting bagi kehidupan manusia,juga menjadi barometer kesuksesan seseorang dalam melaksanakan tugasnya.Nabi Muhammad saw berhasil menjalankan tugasnya menyampaikan risalah islamiyah,anhtara lain di sebabkan memiliki komitmen yang tinggi terhadap ajhlak.ketinggian akhlak Beliau itu dinyatakan Allah dalam Al-Qur’an surat al-Qalam ayat 4.
5.      Kisah-kisah umat terdahulu. Kisah merupakan kandungan lain dalam Al-Qur’an.Al-Qur’an menaruh perhatian penting terhadap keberadaan kisah di dalamnya.Bahkan,di dalamnya terdapat satu surat yang di namaksn al-Qasas.Bukti lain adalah hampir semua surat dalam Al-Qur’an memuat tentang kisah. Kisah para nabi dan umat terdahulu yang diterangkan dalam Al-Qur’an antara lain di jelaskan dalam surat al-Furqan ayat 37-39.
6.      Isyarat pengemban ilmu pengetahuan dan teknologi. Al-Qur’an banyak mengimbau manusia untuk mengali dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.Seperti dalam surat ar-rad ayat 19 dan al zumar ayat 9.Selain kedua surat tersebut masih banyak lagi dasar-dasar ilmu pengetahuan dan teknologi seperti dalam kedokteran,farmasi,pertanian,dan astronomi yang bermanfaat bagi kemjuan dan kesejahteraan umat manusia.
Keistimewaan Dan Keutamaan Al-qur’an :
1.      Memberi pedoman dan petunjuk hidup lengkap beserta hukum-hukum untuk kesejahteraan dan kebahagiaan manusia seluruh bangsa di mana pun berada serta segala zaman / periode waktu.
2.      Memiliki ayat-ayat yang mengagumkan sehingga pendengar ayat suci al-qur’an dapat dipengaruhi jiwanya.
3.      Memberi gambaran umum ilmu alam untuk merangsang perkembangan berbagai ilmu.
4.      Memiliki ayat-ayat yang menghormati akal pikiran sebagai dasar utama untuk memahami hukum dunia manusia.
5.      Menyamakan manusia tanpa pembagian strata, kelas, golongan, dan lain sebagainya. Yang menentukan perbedaan manusia di mata Allah SWT adalah taqwa.
6.      Melepas kehinaan pada jiwa manusia agar terhindar dari penyembahan terhadap makhluk serta menanamkan tauhid dalam jiwa.

Senin, 21 Oktober 2013

senyawa ion dan senyawa kovalen

PERBANDINGAN SIFAT SENYAWA ION DAN SENYAWA KOVALEN
LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA DASAR I
PERCOBAAN II
PERBANDINGAN SIFAT SENYAWA ION DAN SENYAWA KOVALEN

NAMA : RAYCALL ARDITAMA


Sabtu, 19 Oktober 2013

laporan pemisahan (filtrasi) dan kristalisasi

Laporan Hasil Praktikum Kimia
“Pemurnian Garam Dapur dengan Proses Penyaringan dan Penguapan (Kristalisasi)

Oleh

RAYCALL ARDITAMA [24]

Laporan Hasil Praktikum Kimia

-       Hari / Tanggal              : Sabtu , 28 september 2013
-       Judul Percobaan        :
“Pemurnian Garam Dapur Yang Kotor dengan Proses Penyaringan & Penguapan (Kristalisasi)”

I.      Tujuan

a.       Mengetahui metode pemisahan campuran pada garam dapur
b.      Mengetahui proses terjadinya kristalisasi yang terjadi pada garam dapur
c.       Menerapkan metode pembuatan garam dapur dalam kehidupan sehari - hari

II.    Alat dan Bahan

a.       Alat
-   Neraca
-   Gelas Ukur
-   Gelas Kimia
-   Botol Semprot
-   Pipet Tetes
-   Pembakar Spiritus
-   Kaki Tiga
-   Kasa
-   Cawan Penguapan
-   Corong
-   Kertas Saring
-   Pengaduk

b.      Bahan
-   Air Bening
-   Garam Kotor


III.  Cara Kerja

a.       Siapkan alat yang diperlukan
b.      Timbanglah garam dapur kotor seberat 5 gram menggunakan neraca.
c.       Ukurlah air bening sebesar 10 ml menggunakan gelas ukur.
d.      Larutkan 5 gram garam dapur kotor ke dalam 10 ml air dalam gelas kimia.
e.      Aduklah larutan tersebut hingga tercampur dengan rata.
f.        Siapkanlah kertas saring dengan melipat sehingga menyerupai corong, lalu masukkan ke dalam corong.
g.       Saringlah larutan tersebut dan tampung filtratnya
h.      Panaskan filtratnya dalam pinggan penguapan
i.         Bandingkan Kristal yang diperoleh dengan kristal semula
                                         

IV. Hasil Pengamatan

a.       Campuran yang bagaimanakah yang dapat dipisahkan dengan kristalisasi?
Campuran yang dapat dipisahkan dengan proses Kristalisasi adalah jenis campuran heterogen, yaitu jenis campuran yang terdiri dari lebih dari satu zat, yaitu Zat Padat dan Zat Cair. Dalam praktikum ini, kami menggunakan garam dapur sebagai zat padat atau zat pelarut dan air sebagai zat cair atau zat pelarut.
b.      Atas dasar apa campuran dipisahkan dengan penyaringan?
pemisahan campuran dengan penyaringan atas dasar:
·         perbedaan ukuran dari partikel-partikel komponen campuran dengan menggunakan penyaring. Jika ukuran partikel zat yang akan dipisahkan berbeda ukuran dengan partikel zat pencampurnya, maka campuran tersebut dapat dipisahkan dengan cara filtrasi (penyaringan). Partikel yang mempunyai ukuran lebih kecil akan lolos saringan dan partikel yang lebih besar akan tertinggal pada saringan. Cara pemisahan dengan cara penyaringan ini dapat dilakukan untuk memisahkan padatan yang mempunyai ukuran berbeda dan untuk memisahkan padatan dengan cairan.
·         Pemisahan zat-zat yang mempunyai perbedaan kelarutan juga dapat dilakukan dengan penyaringan. Misalnya memisahkan garam yang bercampur pasir, dimana garam mudah larut dalam air sedangkan pasir tidak larut. Campuran tersebut dimasukkan dalam air, garam akan larut sedangkan pasir tidak. Setelah disaring pasir akan tertinggal di kertas saring, dan air garam lolos menembus kertas saring.
c.        Perbandingan antara massa garam dapur sebelum dilakukannya Kristalisasi dengan massa garam dapur setelah dilakukannya Kristalisasi adalah 5,0 gram : 3,2 gram

V.   Kesimpulan
Dari Percobaan di atas dapat disimpulkan bahwa:
1.       Jumlah massa garam dapur setelah kristalisasi lebih sedikit dibandingkan massa garam dapur sebelum di kristalisasi.
2.       Warna garam dapur lebih terlihat bersih karena pasir dari campuran garam kotor tersebut tersaring oleh kertas filter atau penyaring.
3.       air garam murni yang dipanaskan, lama-kelamaan akan menjadi endapan garam Karena air tersebut mengalami penguapan.
4.       Perbedaan ukuran dan perbedaan kelarutan zat padat dapat mempengaruhi terjadinya proses filtrasi.



Senin, 14 Oktober 2013

SIFAT KEPERIODIKAN ( ENERGI IONISASI )

TEKS LAPORAN DISKUSI KIMIA
“SIFAT KEPERIODIKAN UNSUR UNSUR KIMIA  “
Disusun untuk memenuhi Tugas Kimia
Yang dibimbing oleh
Bu DESAH

SMAN 5 MALANG
Pemerintah Kota Malang
Dinas Pendidikan
Desember 2013



3.

Pengertian Energi Ionisasi
Definisi energi ionisasi (Ei) adalah energi yang diperlukan untuk mengeluarkan elektron dari tiap mol spesies dalam keadaan gas. Energi untuk mengeluarkan satu elektron pertama (dari atom netralnya) disebut sebagai energi ionisasi pertama dan untuk mengeluarkan satu elektron ke dua disebut energi ionisasi kedua, dan begitu seterusnya untuk pengeluaran satu elektron berikutnya. Mudah dipahami bahwa mengeluarkan satu elektron pertama dari atom netralnya akan lebih mudah daripada mengeluarkan satu elektron kedua dan seterusnya dari kation yang bersangkutan karena pengaruh muatan inti menjadi semakin lebih efektif terhadap elektron yang semakin berkurang jumlahnya.

Perhatikan contoh berikut ini :
Li
 (g)           --->              Li+ (g)     +    e                     Ei(1) = 520 kJ mol-1
Li
+ (g)         --->              Li2+ (g)    +    e                    Ei(1) = 7298 kJ mol-1 
Li
2+ (g)        --->              Li3+ (g)    +    e                    Ei(1) =  11815kJ mol-1

Jadi pada proses tersebut,
 Ei(1) < Ei(2) < Ei(n)

Inilah contoh grafik energi ionisasi pertama :
grafik energi ionisasi pertama first energy ionization energy

Betapapun lemahnya, pasti ada interaksi ikatan antara elektron valensi dengan inti atom, sehingga untuk mengeluarkan selalu diperlukan energi ; dengan demikian, energi ionisasi selalu berharga positif. Energi ionisasi ini dapat ditentukan secara eksperimen dengan menempatkan spesies gas di dalam tabung. Kemudian tegangan (voltase) dalam tabung dinaikkan secara perlahan, praktis tidak ada arus listrik sampai dengan harga voltase tertentu pada saat sebuah elektron dilepas oleh spesies yang bersangkutan. Harga voltase pada saat mulai terjadinya arus listrik inilah yang didefinisikan sebagai energi ionisasi; oleh karena itu, energi ionisasi biasanya dinyatakan dalam satuan SI,
 elektron volt, eV (1 eV = 1,60 x 10-19 J = 96,485 kJ mol -1, dan sering pula disebut sebagai potensial ionisasi.

Dengan batasan tersebut berarti bahwa energi ionisasi bergantung pada seberapa kuat elektron terikat oleh atomnya atau seberapa kuat muatan inti efektif Z
ef berpengaruh terhadap elektron terluar yang akan dikeluarkan. Dengan demikian, energi ionisasi bervariasi seiring dengan bervariasinya gaya tarik elektrostatik Coulomb, yaitu mempunyai harga terendah untuk Zef terkecil dan r (jari-jari atom) terbesar.


Kecenderungan Energi Ionisasi
Kecenderungan energi ionisasi dalam golongan
Untuk unsur-unsur dalam satu golongan dalam tabel sistem periodik unsur, pengaruh muatan inti efektif terhadap elekron valensi relatif konstan atau naik sangat sedikit dengan naiknya nomor atom karena bertambahnya muatan inti diimbangi pula dengan bertambahnya fungsi perisai elektron (screening / shielding effect) sedangkan jari-jari atom bertambah secara tajam dengan bertambahnya kulit elektron utama. Dengan demikian dapat dipahami bahwa secara umum energi ionisasi menurun dengan bertambahnya nomor atom.


Kecenderungan energi ionisasi dalam periode
Untuk unsur-unsur dalam satu periode dalam tabel periodik unsur, dengan naiknya nomor muatan inti efektif semakin membesar secara kontinu, yaitu naik kira-kira sebesar 0,65 satuan untuk setiap tambahan satu elektron, yang berakibat jari-jari atom semakin pendek. Dengan demikian, elekton terluar semakin sukar dikeluarkan yang berarti energi ionisasi semakin besar. Jadi, unsur-unsur alkali mempunyai energi ionisasi terendah sedangkan unsur-unsur gas mulia mempunyai energi ionisasi tertinggi. Namun demikian, terdapat beberapa kekecualian yaitu naiknya energi ionisasi unsur-unsur dalam satu periode ternyata tidak menunjukkan alur yang mulus.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkRdJInOTyc44-ew3Tc5GU3slmvHrWtnMwqllBLQ2S73JJdaXE7jlc1PpmtDiHL8C6lKV_sxiMxdsqPrpNia7tcEmPsI_ydUdSF7eDbwvZmkJA0fMOyarHAvJUkyC9mCLr_FccDCitM58/s320/Pengertian+Energi+Ionisasi.gif
Energi Ionisasi

Hal ini disebabkan dari kiri ke kanan muatan inti semakin besar yang mengakibatkan gaya tarik antara inti dengan elektron terluar semakin besar sehingga dibutuhkan energi yang besar pula untuk melepaskan elektron pada kulit terluar. Kurva tersebut menunjukkan unsur golongan 8A berada di puncak grafik yang mengindikasikan bahwa energi ionisasinya besar. Hal sebaliknya terjadi untuk unsur golongan 1A yang berada di dasar kurva yang menunjukkan bahwa energi ionisasinya kecil. Atom suatu unsur dapat melepaskan elektronnya lebih dari satu buah. Energi yang dibutuhkan untuk melepaskan elektron keua disebut energi ionisasi kedua dan tentu saja diperlukan energi yang lebih besar. Energi ionisasi semakin besar apabila makin banyak elektron yang dilepaskan oleh suatu atom.