Laporan Hasil Praktikum Kimia
“Pemurnian
Garam Dapur dengan Proses Penyaringan dan Penguapan (Kristalisasi)”
Oleh
RAYCALL ARDITAMA [24]
Laporan Hasil
Praktikum Kimia
-
Hari / Tanggal
: Sabtu , 28 september 2013
-
Judul Percobaan
:
“Pemurnian Garam Dapur Yang Kotor
dengan Proses Penyaringan & Penguapan (Kristalisasi)”
I.
Tujuan
a.
Mengetahui metode pemisahan campuran
pada garam dapur
b.
Mengetahui proses terjadinya
kristalisasi yang terjadi pada garam dapur
c.
Menerapkan metode pembuatan garam
dapur dalam kehidupan sehari - hari
II. Alat
dan Bahan
a.
Alat
-
Neraca
-
Gelas Ukur
-
Gelas Kimia
-
Botol Semprot
-
Pipet Tetes
-
Pembakar Spiritus
-
Kaki Tiga
-
Kasa
-
Cawan Penguapan
-
Corong
-
Kertas Saring
-
Pengaduk
b.
Bahan
-
Air Bening
-
Garam Kotor
III. Cara
Kerja
a.
Siapkan alat yang diperlukan
b.
Timbanglah garam dapur kotor seberat
5 gram menggunakan neraca.
c.
Ukurlah air bening sebesar 10 ml
menggunakan gelas ukur.
d.
Larutkan 5 gram garam dapur kotor ke
dalam 10 ml air dalam gelas kimia.
e.
Aduklah larutan tersebut hingga
tercampur dengan rata.
f.
Siapkanlah kertas saring dengan
melipat sehingga menyerupai corong, lalu masukkan ke dalam corong.
g.
Saringlah larutan tersebut dan
tampung filtratnya
h.
Panaskan filtratnya dalam pinggan
penguapan
i.
Bandingkan Kristal yang diperoleh
dengan kristal semula
IV. Hasil
Pengamatan
a.
Campuran yang bagaimanakah yang
dapat dipisahkan dengan kristalisasi?
Campuran yang dapat dipisahkan
dengan proses Kristalisasi adalah jenis campuran heterogen, yaitu jenis
campuran yang terdiri dari lebih dari satu zat, yaitu Zat Padat dan Zat Cair.
Dalam praktikum ini, kami menggunakan garam dapur sebagai zat padat atau zat
pelarut dan air sebagai zat cair atau zat pelarut.
b.
Atas dasar apa campuran dipisahkan
dengan penyaringan?
pemisahan campuran dengan
penyaringan atas dasar:
· perbedaan ukuran
dari partikel-partikel komponen campuran dengan menggunakan penyaring. Jika
ukuran partikel zat yang akan dipisahkan berbeda ukuran dengan partikel zat
pencampurnya, maka campuran tersebut dapat dipisahkan dengan cara filtrasi
(penyaringan). Partikel yang mempunyai ukuran lebih kecil akan lolos saringan
dan partikel yang lebih besar akan tertinggal pada saringan. Cara pemisahan
dengan cara penyaringan ini dapat dilakukan untuk memisahkan padatan yang
mempunyai ukuran berbeda dan untuk memisahkan padatan dengan cairan.
· Pemisahan zat-zat yang mempunyai perbedaan kelarutan
juga dapat dilakukan dengan penyaringan. Misalnya memisahkan garam yang
bercampur pasir, dimana garam mudah larut dalam air sedangkan pasir tidak
larut. Campuran tersebut dimasukkan dalam air, garam akan larut sedangkan pasir
tidak. Setelah disaring pasir akan tertinggal di kertas saring, dan air garam
lolos menembus kertas saring.
c.
Perbandingan antara massa
garam dapur sebelum dilakukannya Kristalisasi dengan massa garam dapur setelah
dilakukannya Kristalisasi adalah 5,0 gram : 3,2 gram
V.
Kesimpulan
Dari Percobaan di atas dapat disimpulkan bahwa:
1.
Jumlah massa garam dapur setelah
kristalisasi lebih sedikit dibandingkan massa garam dapur sebelum di
kristalisasi.
2.
Warna garam dapur lebih terlihat
bersih karena pasir dari campuran garam kotor tersebut tersaring oleh kertas
filter atau penyaring.
3.
air garam murni yang dipanaskan,
lama-kelamaan akan menjadi endapan garam Karena air tersebut mengalami penguapan.
4.
Perbedaan ukuran dan perbedaan
kelarutan zat padat dapat mempengaruhi terjadinya proses filtrasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar