Sabtu, 19 Oktober 2013

laporan pemisahan (filtrasi) dan kristalisasi

Laporan Hasil Praktikum Kimia
“Pemurnian Garam Dapur dengan Proses Penyaringan dan Penguapan (Kristalisasi)

Oleh

RAYCALL ARDITAMA [24]

Laporan Hasil Praktikum Kimia

-       Hari / Tanggal              : Sabtu , 28 september 2013
-       Judul Percobaan        :
“Pemurnian Garam Dapur Yang Kotor dengan Proses Penyaringan & Penguapan (Kristalisasi)”

I.      Tujuan

a.       Mengetahui metode pemisahan campuran pada garam dapur
b.      Mengetahui proses terjadinya kristalisasi yang terjadi pada garam dapur
c.       Menerapkan metode pembuatan garam dapur dalam kehidupan sehari - hari

II.    Alat dan Bahan

a.       Alat
-   Neraca
-   Gelas Ukur
-   Gelas Kimia
-   Botol Semprot
-   Pipet Tetes
-   Pembakar Spiritus
-   Kaki Tiga
-   Kasa
-   Cawan Penguapan
-   Corong
-   Kertas Saring
-   Pengaduk

b.      Bahan
-   Air Bening
-   Garam Kotor


III.  Cara Kerja

a.       Siapkan alat yang diperlukan
b.      Timbanglah garam dapur kotor seberat 5 gram menggunakan neraca.
c.       Ukurlah air bening sebesar 10 ml menggunakan gelas ukur.
d.      Larutkan 5 gram garam dapur kotor ke dalam 10 ml air dalam gelas kimia.
e.      Aduklah larutan tersebut hingga tercampur dengan rata.
f.        Siapkanlah kertas saring dengan melipat sehingga menyerupai corong, lalu masukkan ke dalam corong.
g.       Saringlah larutan tersebut dan tampung filtratnya
h.      Panaskan filtratnya dalam pinggan penguapan
i.         Bandingkan Kristal yang diperoleh dengan kristal semula
                                         

IV. Hasil Pengamatan

a.       Campuran yang bagaimanakah yang dapat dipisahkan dengan kristalisasi?
Campuran yang dapat dipisahkan dengan proses Kristalisasi adalah jenis campuran heterogen, yaitu jenis campuran yang terdiri dari lebih dari satu zat, yaitu Zat Padat dan Zat Cair. Dalam praktikum ini, kami menggunakan garam dapur sebagai zat padat atau zat pelarut dan air sebagai zat cair atau zat pelarut.
b.      Atas dasar apa campuran dipisahkan dengan penyaringan?
pemisahan campuran dengan penyaringan atas dasar:
·         perbedaan ukuran dari partikel-partikel komponen campuran dengan menggunakan penyaring. Jika ukuran partikel zat yang akan dipisahkan berbeda ukuran dengan partikel zat pencampurnya, maka campuran tersebut dapat dipisahkan dengan cara filtrasi (penyaringan). Partikel yang mempunyai ukuran lebih kecil akan lolos saringan dan partikel yang lebih besar akan tertinggal pada saringan. Cara pemisahan dengan cara penyaringan ini dapat dilakukan untuk memisahkan padatan yang mempunyai ukuran berbeda dan untuk memisahkan padatan dengan cairan.
·         Pemisahan zat-zat yang mempunyai perbedaan kelarutan juga dapat dilakukan dengan penyaringan. Misalnya memisahkan garam yang bercampur pasir, dimana garam mudah larut dalam air sedangkan pasir tidak larut. Campuran tersebut dimasukkan dalam air, garam akan larut sedangkan pasir tidak. Setelah disaring pasir akan tertinggal di kertas saring, dan air garam lolos menembus kertas saring.
c.        Perbandingan antara massa garam dapur sebelum dilakukannya Kristalisasi dengan massa garam dapur setelah dilakukannya Kristalisasi adalah 5,0 gram : 3,2 gram

V.   Kesimpulan
Dari Percobaan di atas dapat disimpulkan bahwa:
1.       Jumlah massa garam dapur setelah kristalisasi lebih sedikit dibandingkan massa garam dapur sebelum di kristalisasi.
2.       Warna garam dapur lebih terlihat bersih karena pasir dari campuran garam kotor tersebut tersaring oleh kertas filter atau penyaring.
3.       air garam murni yang dipanaskan, lama-kelamaan akan menjadi endapan garam Karena air tersebut mengalami penguapan.
4.       Perbedaan ukuran dan perbedaan kelarutan zat padat dapat mempengaruhi terjadinya proses filtrasi.



Tidak ada komentar: