PERBANDINGAN
SIFAT SENYAWA ION DAN SENYAWA KOVALEN
LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA DASAR I
PERCOBAAN II
PERBANDINGAN SIFAT SENYAWA ION DAN SENYAWA KOVALEN
NAMA : RAYCALL
ARDITAMA
BANJARBARU
2007
PERCOBAAN II
PERBANDINGAN SIFAT SENYAWA ION DAN SENYAWA KOVALEN
I. TUJUAN
PERCOBAAN
Tujuan percobaan praktikum ini adalah dapat mengetahui
dan menjelaskan pengaruh jenis ikatan suatu senyawa terhadap sifat fisis dan
sifat kimia dari senyawa tersebut.
II. TINJAUAN
PUSTAKA
II.1. Ikatan Kimia
Ikatan
kimia adalah daya tarik-menarik antara atom yang menyebabkan suatu senyawa
kimia dapat bersatu. Macam-macam ikatan kimia yang dibentuk oleh atom
tergantung dari struktur elektron atom. Misalnya, energi ionisasi dan kontrol
afinitas elektron dimana atom menerima atau melepaskan elektron. Ikatan kimia
dapat dibagi menjadi dua kategori besar : ikatan ion dan ikatan kovalen. Ikatan
ion terbentuk jika terjadinya perpindahan elektron di antara atom untuk
membentuk partikel yang bermuatan listrik dan mempunyai daya tarik-menarik.
Daya tarik menarik di antara ion-ion yang bermuatan berlawanan merupakan suatu
ikatan ion. Ikatan kovalen terbentuk dari terbaginya (sharing) elektron di
antara atom-atom. Dengan perkataan lain, daya tarik-menarik inti atom pada elektron
yang terbagi di antara elektron itu merupakan suatu ikatan kovalen (Brady,
1999).
Ikatan ion
adalah ikatan antara ion positif dan negatif. Atom yang melepaskan elektron akan menjadi ion positif,
sebaliknya yang menerima akan menjadi ion negatif. Senyawa ion yang terbentuk
dari ion positif dan negatif tersusun selang seling membentuk molekul raksasa
(Syukri, 1999).
II.2. Sifat
Senyawa Ion
Beberapa
sifat senyawa ion yang penting adalah sebagai berikut: larutan atau leburannya
dapat menghantarkan arus listrik, mempunyai titik leleh dan titik didih yang
tinggi, sangat keras dan getas, pada umumnya larut dalam pelarut polar dan
tidak larut dalam pelarut non polar (Baroroh, 2004).
II.3. Sifat
Senyawa Kovalen
Sifat-sifat
senyawa kovalen antara lain kebanyakan menunjukkan titik leleh rendah, pada
suhu kamar berbentuk cairan atau gas, larut dalam pelarut non polar dan sedikit
larut dalam air, sedikit menghantarkan listrik, mudah terbakar dan banyak yang
berbau (Syukri, 1999).
III. ALAT DAN BAHAN
A. Alat
Alat-alat yang digunakan pada percobaan ini adalah tabung
reaksi, termometer, gelas piala, elektroda karbon, lampu spritus,
sudip kaca dan pipet tetes.
B. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah
urea, naftalena, kristal NaCl, KI, MgSO4 dan isopropil
alkohol.
IV. PROSEDUR KERJA
A. Perbandingan
Titik Leleh
1. Sejumlah
kecil (±1-2 sudip) urea dimasukkan ke dalam tabung reaksi, termometer
dimasukkan di dalamnya.
2. Tabung
reaksi dipanaskan dengan menggunakan lampu spritus, amati perubahan yang terjadi
pada sampel urea.
3. Suhu tepat
pada saat urea mulai meleleh dicatat dan pada saat seluruh sampel urea meleleh,
ini merupakan kisaran titik leleh.
4. Percobaan
ini diulangi sebanyak tiga kali.
5. Prosedur
yang sama dilakukan untuk naftalena.
6. Prosedur
di atas tidak dapat dilakukan untuk senyawa NaCl, KI dan MgSO4. Data
titik leleh dari senyawa-senyawa tersebut dicari berdasarkan buku referensi.
B. Perbandingan kelarutan
1. Air
dimasukkan ke dalam (Tabung I), dan tabung raksi lain dengan kabon tetraklorida
(Tabung II).
2. Urea
dimasukkan ke dalam masing-masing tabung reaksi, kocok campuran dalam setiap
tabung.
3. Apakah
urea larut dalam tabung I atau tabung II diamati.
4. Prosedur
yang sama dilakukan untuk naftalena, isopropil, alkohol, NaCl, KI, dan MgSO4.
5. Kelarutan
dari setiap senyawa dalam masing-masing tabung diamati.
C. Daya hantar
1. 50 ml
akuades dimasukkan pada gelas piala 50 ml.
2. Elektroda
karbon dihubungkan dengan arus listrik dan lampu.
3. Elektroda
dimasukkan ke dalam gelas piala berisi akuades. Perubahan yang terjadi diamati.
4. Prosedur
(a) – (c) diulangi, dengan menambahkan beberapa tetesisopropil alkohol.
Perubahan yang terjadi diamati.
5. Prosedur
yang sama dilakukan, masing-masing dengan menambahkan urea, naftalena, NaCl, KI,
dan MgSO4.
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
1. Perbandingan titik leleh
No.
|
Langkah
Percobaan
|
Hasil
Pengamatan
|
1.
2.
3.
4.
5.
|
Dimasukkan
sejumlah urea [(NH2}2CO]
kedalam tabung reaksi. Dimasukkan termometer ke dalamnya.
Dipanaskan
tabung reaksi di atas nyala api spritus. Dicatat
suhu saat contoh urea mulai meleleh dan suhu saat seluruh contoh urea telah
meleleh.
Diulangi
untuk neftalena
Dicatat
kisaran titik leleh untuk tiap senyawa mengulangi pengamatan dua kali
Dicari
data titik leleh dari buku acuan, membandingkan hasil pengamatan.
|
Urea
berbentuk padatan
T1 = 80 0C
T2 = 96 0C
Naftalena
berbentukpadatan
T1 = 76 0C
T2 = 70 0C
|
2. Perbandingan Kelarutan
No.
|
Langkah
Percobaan
|
Hasil
Pengamatan
|
1
2.
3.
4.
5.
6.
|
Dimasukkan
urea ke dalam tabung reaksi I + air, aduk, diamati. Dimasukkan urea ke dalam
tabung reaksi II, Ditambahkan karbon tetraklorida (CCl4),
diaduk, diamati.
Diulangi
prosedur di atas untuk isopropil
Diulangi
prosedur di atas untuknaftalena
Diulangi
prosedur di atas untuk NaCl
Diulangi
prosedur di atas untuk KI
Diulangi
prosedur di atas untuk MgSO4
|
Urea + air = larut
Urea + CCL4 = tidak
larut
Isopropil alkohol + air
= larut
Isopropil alkohol+CCl4
= tidak
larut
Naftalen + air = tidak
Larut
Naftalen + CCl4 = larut
NaCl + air = larut
NaCl + CCl4 = tidak
Larut
KI + air = larut
KI + CCl4 = tidak
larut
MgSO4 + air =
larut
MgSO4 + CCl4 = sukar
larut
|
3. Perbandingan Daya Hantar
No.
|
Langkah
Percobaan
|
Hasil
Pengamatan
|
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
|
Dimasukkan
elektroda yang dihubungkan dengan arus listrik ke dalam gelas piala berisi
akuades
Diulangi
prosedur di atas dengan menambahkan isopropil heksana
Diulangi
prosedur di atas dengan menambahkan urea
Diulangi
prosedur di atas dengan menambahkan naftalena
Diulangi
prosedur di atas dengan menambahkan NaCl
Diulangi
prosedur di atas dengan menambahkan KI
Diulangi
prosedur di atas dengan menambahkan MgSO4
|
Lampu
tidak menyala
Lampu
tidak menyala
Lampu
tidak menyala
Lampu
tidak menyala
Lampu
menyala dengan V = 13 volt
Lampu
menyala dengan V = 15 volt
Lampu
menyala dengan V = 20 volt
|
B. Pembahasan
1. Perbandingan
titik leleh
Dari hasil percobaan perbandingan titik leleh senyawa
kovalen, dengan memanaskan senyawa seperti urea dan naftalena, maka didapatkan
beberapa perbedaan pada perbandingan titik leleh, sehingga dari nilai-nilai
tersebut didapatkan kisaran titik leleh urea antara 70oC sampai 96oC. Namun dengan literatur titik lelehnya jauh berbeda
yaitu 132oC -1330C. Adapun
untuk naftalena, kisaran titik lelehnya yaitu antara 70oC sampai
76oC. Jauh
berbeda dengan literatur titik lelehnya yaitu 600C sampai
1100C.
Perbedaan perbandingan titik leleh hasil percobaan dengan literatur titik leleh
disebabkan : ketidaktepatan penelitian yang dilakukan saat percobaan,
ketidaktepatan data hasil percobaan, saat pencucian tabung reaksi yang akan
digunakan masih ada zat yang tersisa (belum benar-benar bersih).
Titik leleh senyawa ion jauh lebih tinggi jika
dibandingkan dengan senyawa kovalen, hal ini disebabkan oleh ikatan antara
ion-ion dengan gaya elektrostatis sangat kuat dengan susunan kristal yang
tertentu dan teratur.
Data yang telah didapatkan dari literatur tentang titik
leleh senyawa ion adalah sebagai berikut :
- NaCl mencair pada kisaran suhu 801oC sampai
804oC
- KI meleleh pada suhu 681oC
- MgSO4 meleleh pada suhu 1124oC
2. Perbandingan Kelarutan
Dari data perbandingan kelarutan antara senyawa ion
dengan senyawa kovalen diperoleh bahwa urea larut dalam pelarutnya (air) tetapi
dalam senyawa CCl4 tidak larut. Begitu
pula untuk senyawa-senyawa NaCl dan KI yang juga larut dalam air dan tidak
larut dalam senyawa CCl4. Hal ini menandakan bahwa senyawa-senyawa ion larut dalam
pelarut polar karena dipol-dipolnya yang tidak saling meniadakan dan sukar
larut dalam CCl4 sebagai pelarut non polar akibat dari dipol-dipolnya yang
saling meniadakan. Meskipun demikian, ada juga senyawa ion yang larut dalam
pelarut non polar. Untuk senyawa kovalen pada umumnya larut dalam pelarut
non polar dan sedikit yang larut dalam air, misalnya isopropil alkohol yang
tampak keruh pada larutan CCl4. Dari hasil pengamatan, naftalena tidak larut dalam air
maupun tetapi larut hanya dalam CCl4.
3. Perbandingan Daya Hantar Listrik
Dari data perbandingan daya hantar listrik antara senyawa
ion dengan senyawa kovalen diperoleh bahwa air tidak dapat menghantarkan arus
listrik sehingga lampu tidak menyala. Pada urea yang ditambahkan dengan akuades
lampu juga tidak menyala. Perlakuan di atas jugadilakukan pada naftalena dan
menghasilkan hasil yang sama yaitu lampu tidak dapat menyala.
Perlakuan di atas dilakukan juga pada akuades yang
dicampurkan dengan NaCl dan menghasilkan hasil yang berbeda dari perlakuan
sebelumnya yaitu lampu menyala dengan tegangan 13 Volt. Pada percobaan yang
dilakukan pada KI yang ditambahkan dengan akuades juga menghasilkan hal yang
serupa yaitu lampu menyala dengan tegangan 15 Volt, dan yang terakhir percobaan
dilakukan pada MgSO4 yang ditambahkan dengan air dan menghasilkan hasil yang
sama yaitu lampu menyala tetapi dengan teganga yang lebih besar yaitu 20 Volt.
Dari data yang telah didapat di atas didapatkan hasil
yang bervariasi yaitu lampu ada yang menyala dan ada pula yang tidak menyala.
Hal itu dikarenakan dalam senyawa kovalen tidak semuanya dapat menghantarkan
arus listrik. Meskipun demikian, ada juga senyawa kovalen yang dapat
menghantarakan arus listrik, contohnya : asam asetat. Isopropil alkohol dan
naftalena merupakan senyawa kovalen. Urea, NaCl, KI, dan MgSO4 merupakan
senyawa ion.
VI. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat
diambil dari percobaan ini adalah :
1. Sifat fisika
dan kimia senyawa ion dan kovalen bisa dilihat berdasarkan titik leleh dan
titik leburnya, wujud senyawa, kelarutan, daya hantar listrik, kemudahan
terbakar serta dengan menguji bau dari tiap-tiap senyawa.
2. Jenis
ikatan kimia seperti ikatan ion dan kovalen sangat mempengaruhi sifat fisik dan
sifat kimia senyawa.
3. Senyawa
yang dapat larut dalam air adalah urea, NaCl, KI, MgSO4 dan a.
4. Senyawa
yang dapat larut dalam CCl4 adalah urea, MgSO4 dan
naftalena.
5. Yang
merupakan senyawa ion adalah urea, NaCl, KI, dan MgSO4.
6. Yang
merupakan senyawa kovalen adalah isopropil alkohol dan naftalena.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar